Langsung ke konten utama

Praktek Crimping Tools

Praktek Crimping Tools!!

Assalamualaikum wr.wb

Selamat malam, selamat pagi, selamat siang.. Selamat apapun itu bagiku selalu pagi, karena pagi adalah saat dimana mimpi-mimpi menunggu kita, harapan baru muncul, semangat terbarui, dan berlalunya masalah di hari lalu. Seperti kata Bang Tere Liye. Nah, maaf ya saya akhir-akhir ini sangat jarang memosting blog, karena banyak sekali tugas (bukan hanya alasan belaka), dan persiapan menghadapi UTS minggu depan, doakan ya!

Kali ini akan saya posting mengenai pengalaman saya praktek merakit kabel UTP dengan crimping tools (jangan dibaca krimpying(sejenis keripik singkok khas Kulonprogo). Terbaca keren bukan? Apa itu kabel UTP? Seperti apa wujudnya? Bagaimana caranya? Selamat membaca..
Kabel UTP bukan kabel biasa, namun juga tidak ajaib. Kabel UTP atau Unshielded Twisted-Pair adalah kabel jaringan yang terbuat dari mentega tembaga. Kabel yang biasanya kita gunakan untuk LAN, seperti di ruang laboratorium komputer misalnya. Kabel ini memiliki 2 macam, yaitu Straight dan Cross-Over.  

Waktu itu saya dan rekan saya diberi tugas praktek dadakan merakit kabel UTP jenis Straight atau crimping UTP. Bagaimana caranya? Ini dia..
1.       Siapkan alat dan bahan: 



2.       Mulai buka pembungkus kedua ujung kabel menggunakan gunting khusus yang sepaket dengan alat crimping, jangan terlalu pendek ya kawan karena akan sulit memasukkan ujung kabel ke dalam konektor RJ-45, kira kira 3 atau 5 cm.
3.       Setelah kabel terlihat isinya yaitu 8 kabel warna warni yang sangat semrawut kemudian kita urutkan kabel sesuai urutan warna pada petunjuk crimping. 

4.       Setelah dirasa urut tidak salah satupun, lalu gunting ujung kabel dengan bagian tengah crimping tools sedikit saja hanya untuk merapikan. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih mudah memasukkan kabel ke dalam konektor. Hati-hati ya karena kabel biasanya akan meliuk dan mendesak kabel warna lain menjadikannya tidak urut, sehingga kinerja kabel tidak baik bahkan gagal.
5.       Setelah masuk ke dalam konektor, pastikan lagi ujung berwarna emas dari ke delapan kabel sudah tempak dari bagian ujung konektor, artinya tidak ada kabel yang tidak masuk sempurna. Apabila kedelapan kabel tidak masuk sempurna maka akan mengurangi nilai kinerja kabel tersebut.
6.       Waktunya menjepit ujung konektor dengan alat crimping. Masukkan konektor ke dalam lubang crimping, tekan kabel dengan kuat, pastikan ia sudah berada di posisi yang tepat sambil ditarik alat crimping seperti menjepit menggunakan tang, hingga terdengar suara klik lembut dari ujung konektor, artinya kabel telah terkunci dengan konektor.
7.       Lakukan hal yang sama terhadap ujung yang lain. Jangan sampai salah ya, apabila tadi kalian mengurutkan warna dari ujung kiri ke kanan maka di ujung yang lain jangan sampai terbalik dari kanan ke kiri. Bayangkan saja, jangan sampai menyurupai bayangan pada cermin.
8.       Nah, saat yang ditunggu telah tiba. Uji kinerja kabel hasil praktek kita dengan alat yang disebut LAN Tester. Terdapat 16 lampu, 8 sisi kanan dan 8 yang lain di sisi kiri. Ke 16 lampu ini akan mengetes ke 16 kabel yang telah kita susun tadi. Masukkan kedua konektor ke alat tester, hidupkan alat tester, dan lihat, apabila ke 16 lampu menyala dengan berurutan dari ujung atas ke bawah maka kabel rakitanmu BERHASIL!!

Jadi, waktu itu saya dan rekan saya melakukan praktik ini dengan penuh keseriusan dan ketegangan, karena belum pernah melakukan hal ini sebelumnya, dan diberi tugas mendadak, it’s so sad guys. Tetapi setelah kami memberanikan diri mengetes kabel UTP hasil crimping tangan gemetaran kami, akhirnya ke 16 lampu tester LAN menyala berurutan dari atas sampai bawah tanpa kurang suatu apapun. Alhamdulillah, terlepas dari kata “BEJO” saya mendapatkan pengalaman baru dan yang pasti sangat keren serta berguna untuk kedepannya. Terimakasih Bang Dosen, terimakasih teman-teman.
Ini dia kabel hasil crimpingku dan rekanku waktu itu.

Semoga pengalaman baru dan menyenangkan juga selalu mendatangi kalian ya teman. Ini saja cerita saya malam ini, semoga bermanfaat. Sampai bertemu di postingan selanjutnya!

Wassalamualaikum wr. wb


Sumber foto:
https://deenugraha.wordpress.com/about/membuat-kabel-utp-straight-cross/
http://www.adalahcara.com/2013/06/cara-crimping-kabel-utp-ke-rg-45.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk mengenal Taekwondo!

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh :) Selamat berjumpa lagi dengan saya di blog ini yey! Setelah kemarin saya memposting beberapa tulisan mengenai banyak hal, sekarang saya akan memposting sesuatu yang berbeda dengan yang kemarin – kemarin. Ini mengenai salah satu olahraga. Kenapa saya tulis dan bahas di sini? Ya, karena ini adalah olahraga penting, terlebih bagi kaum saya, kaum hawa. Olahraga ini ada di elkam PKN STAN lhoh.... penasaran? Yuk, langsung saja akan saya paparkan sedikit mengenai olahraga ini. Olahraga ini termasuk ke dalam seni bela diri. Keren kan? Taekwondo. Ya, bela diri taekwondo. Saya sudah hampir 4 tahun mengikuti latihan bela diri ini, jadi belum begitu ahli apalagi menguasai. Maaf ya, hehe. Apa sih taekwondo itu? Jadi, taekwondo itu adalah olahraga bela diri yang berasal dari negara Korea. Taekwondo adalah bela diri yang lebih banyak mengandalkan pada kekuatan kaki atau tendangan. Lalu materi dalam taekwondo dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu: Po...

PENJUAL KORAN DI LAMPU MERAH KOTA ISTIMEWA

Suasana Kota Jogja memang istimewa, tidak hanya kotanya namun juga masyarakatnya. Desember tahun lalu saya pulang ke kampung halaman, di sebuah kabupaten di Yogyakarta. Tidak lengkap rasanya pulang ke kampung halaman tanpa bermain ke Kota Jogja walau hanya sekedar bertemu dengan Tugu Jogja, sebuah tugu pal putih yang membuat siapa saja rindu untuk kembali ke Jogja. Namun, hidup di kota bukanlah hal yang mudah, terutama di Kota Jogja. Demi mencukupi kebutuhan hidup, semua pekerjaan pastilah dilakukan. Seperti yang saya temui di beberapa titik lampu merah di Kota Jogja. Pertama adalah seorang kakek – kakek yang sudah cukup renta namun masih semangat dengan rompi oranye membawa setumpuk koran, berlalu lalang menyusuri para pengendara yang menunggu lampu merah berubah hijau. Kakek itu selalu saja berjualan koran di situ, teriknya matahari tidak menghalangi langkah Sang Kakek, capingnya terasa begitu meneduhkan. Dengan wajah penuh semangat dan selalu menebar senyum, maka sudah cuku...